JOMBANG – Tercatat 54 balita di Kecamatan Diwek, Kabupaten Jombang terserang diare. Sampai dengan April 2008, 7 pasien yang rata-rata masih berusia balita, kini dirawat di Puskesmas Cukir dengan kondisi memprihatinkan.

Menurut dokter Puskesmas setempat, Ulfah Khanatul, tingginya penderita diare disebabkan oleh buruknya sanitasi. Selain itu, wabah diare itu juga disebabkan adanya pergantian musim

“Sehingga infeksi bakteri ekoil semakin subur,” jelasnya singkat, Kamis (2/4) kemarin.

Dikatakan Ulfah, pada bulan Maret lalu terdapat 54 pasien yang sudah terjangkit diare. Sedangkan memasuki awal bulan April ini, sekitar enam balita dan satu orang berusia dewasa dirawat di Puskesmas Cukir.

“Jumlahnya memang sebagian besar didera balita,” kata Ulfah.

Disisi lain, seorang ibu pasien diare Mar'atus Solihah mengaku, sejak tiga hari lalu, putranya menjalani perawatan. Ia hanya bisa berharap, putranya yang bernama Sonihuddin Hamdani (3) segera sembuh dan diperbolehkan pulang.

“Awalnya, anak saya itu panas, kejang dan berak-berak,” terang Mar’atus, warga Desa Gajah, Kecamatan Ngoro Jombang dengan terisak.

Mengetahui anaknya kian parah, Mar’atus pun melarikan Sonihuddin Hamdani ke puskesmas. Setelah dilakukan diagnosa, ternyata pasien balita tersebut dinyatakan positif diare.

“Dan selama menjalani perawatan sudah menghabiskan enam botol infus," paparnya. tar